Proses Lengkap Maklon Skincare dari Nol Hingga Siap Jual
Banyak orang punya mimpi punya brand skincare sendiri tapi bingung harus mulai dari mana. Beberapa bahkan berhenti di tengah jalan karena tidak tahu alur produksinya.
Gue pernah nemu cerita klien yang sempat menghabiskan waktu berbulan-bulan cari pabrik, tapi nggak ngerti tahapannya. Setelah tahu ada sistem maklon skincare, semuanya jadi lebih terstruktur dan efisien.
Nah, biar lo nggak ngalamin kebingungan yang sama, berikut gue kasih gambaran lengkap tentang proses maklon skincare step-by-step sampai produk siap dipasarkan.
1. Konsultasi Awal & Ide Produk
Tahap pertama adalah ngobrolin ide. Biasanya calon brand datang dengan konsep:
Mau bikin serum pencerah?
Sunscreen ringan untuk kulit tropis?
Atau moisturizer yang cocok buat remaja?
Di tahap ini, lo bisa sharing kebutuhan target pasar, tren yang lagi jalan, sampai positioning produk. Dari situ, tim maklon akan bantu arahkan apakah ide ini feasible dan bagaimana mengembangkannya.
2. Riset Pasar & Formula
Setelah ide disepakati, masuk ke tahap riset:
Analisis tren skincare: bahan aktif yang lagi hype (misalnya niacinamide, centella, atau hyaluronic acid).
- Riset kompetitor: biar tahu keunikan produk lo di pasaran.
- Pemilihan bahan: fokus ke bahan aman, efektif, dan sesuai regulasi BPOM.
Di sini biasanya tim R&D pabrik maklon bikin formula awal sesuai brief.
3. Pembuatan Sample Produk
Sebelum produksi massal, pabrik akan kasih sample produk skincare.
Tujuannya buat uji coba dulu:
- Tekstur dan aroma sesuai harapan atau nggak
- Efek di kulit nyaman dan aman
- Packaging cocok buat isi produknya
Kalau sample oke, baru lanjut ke tahap berikut.
4. Uji Stabilitas & Legalitas
Produk skincare nggak bisa langsung dijual tanpa pengujian. Ada tahap:
Uji stabilitas: apakah produk tahan di suhu berbeda dan tetap aman dipakai
Registrasi BPOM: wajib kalau mau edar di Indonesia
Sertifikasi halal (Opsional): buat brand yang ingin menjangkau pasar lebih luas
Proses ini makan waktu, tapi penting biar brand lo punya dasar legal yang kuat.
5. Desain Kemasan & Branding
Kemasan jadi wajah pertama produk lo. Di tahap ini biasanya meliputi:
- Desain logo dan identitas brand
- Bentuk botol, tube, atau jar
- Material kemasan yang aman dan sesuai regulasi
Jangan lupa, kemasan harus fungsional sekaligus menarik.
6. Produksi Massal
Kalau semua sudah beres (formula, legalitas, dan desain), produk masuk ke jalur produksi massal. Proses ini dilakukan di pabrik dengan standar GMP (Good Manufacturing Practice) untuk menjaga kualitas.
Jumlah produksi bisa fleksibel, tergantung kapasitas dan kebutuhan brand.
7. Distribusi & Peluncuran Produk
Produk jadi siap diedarkan ke pasar. Brand biasanya akan:
- Menyusun strategi launching
- Menyiapkan kampanye promosi (online & offline)
- Menentukan channel distribusi (marketplace, toko retail, atau reseller)